BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 24 Juni 2009

jAnGan perNah tAkut uNtuk jAtuh ciNta

Cinta … gabungan 5 huruf yang membentuk 1 kata itu memang memiliki karakter yang unik. Satu sisi dia menyenangkan, tapi kadang bisa juga menyebalkan. Cinta tidak bisa diramal kedatangannya, tapi juga tidak bisa di usir begitu saja.

Cinta tidak bisa dipaksa untuk berpihak, tapi juga tidak bisa dipaksa untuk menghilang. Biarkan saja cinta tumbuh dan berkembang semaunya. Dan akhirnya, putaran waktu yang akan menunjukkan kepada kita, hendak kemana kita dibawanya.

Cinta itu kadang memang menyebalkan. Karena cinta, orang bisa terluka, kadang kecewa, sakit hati, bahkan tak jarang yang menangis karenanya. Itu sih normal, karena semua perasaan sedih dan kecewa itu adalah salah satu resiko. Tidak mau kecewa karena cinta? Ya … Jangan bercinta. Selesai!

Tapi sebenarnya tidak sesederhana itu. Hidup tanpa cinta, apalah artinya? Dan jangan lupa, kita terlahir ke dunia pun adalah buah cinta kedua orang tua kita.

jadi, bohong jika ada yang bilang bahwa cinta bukan elemen penting dalam kehidupan.

Hanya orang munafik saja yang tidak mengharapkan cinta dan tidak mengakui bahwa dia sedang jatuh cinta.

Tapi … ada juga orang yang bunuh diri gara-gara putus cinta atau cintanya belum berpihak. Nah! Itu sih gobloknya dia. Kenapa harus bunuh diri? Toh, nanti juga akan tiba gilirannya untuk mati.

Cinta itu terlalu suci untuk dijadikan alasan atas ketololan yang kita lakukan.

***
Cinta itu sejatinya adalah sesuatu yang sangat menyenangkan, meskipun kadang menyakitkan. Tapi sebaiknya kita tidak lantas berpikiran negatif karenanya. Cinta itu tidak sombong, tidak pelit, dan tidak munafik. Suatu saat, cinta akan datang menyapa hati yang benar-benar siap untuk menyambutnya.

“Entah itu cinta yang baru tumbuh, atau cinta lama yang sempat terbengkalai”.

Cinta itu unik, dan juga menarik untuk diikuti. Tapi cinta tidak bisa di adu sepenuhnya dengan logika, karena cinta itu adalah hasil perkawinan antara hati, jiwa, kemauan dan nafas.

Ada seorang teman menikah dengan wanita yang usianya 6 tahun lebih tua. Apa tidak ada wanita lain yang lebih muda? Ya … Itulah cinta. Tidak bisa sepenuhnya di logika.

Cinta lahir seiring dengan nafas yang kita keluarkan. Dan cinta tidak semerta-merta lahir begitu saja. Karena sesungguhnya, dibalik tumbuhnya cinta, ada satu sutradara terhebat di jagad raya ini yang berandil besar. Ya … sutradara itu adalah Tuhan.

Kita ini hanya aktor yang memainkan perannya masing-masing, tanpa ada hak sekecil apapun untuk membantahnya. Termasuk dalam urusan cinta. Jadi, jangan pernah mempersoalkan tentang cinta.

Cinta bukan sesuatu untuk diperdebatkan, karena cinta itu … milik Tuhan.

***
Mungkin kita pernah bersedih karena cinta belum juga berpihak. Itu sah-sah saja, dan wajar. Karena itu membuktikan bahwa kita masih hidup.
Justru jika tidak bisa bersedih, patut dipertanyakan status kehidupannya.

Dan sebenarnya, ada hal lain yang sangat menyedihkan. Yaitu ketika sedang jatuh cinta, tapi tidak ada keberanian sedikitpun untuk mengungkapkannya.

Begitu juga ketika seseorang marah karena ada yang menyampaikan cinta kepadanya. Alasan apa yang bisa diterima sehingga muncul kemarahan itu? Menyedihkan memang.

Terlepas bagaimana cara menyampaikan, cinta terlalu mulia untuk dibenci.

***
Cinta itu ibarat pohon. Batang cinta itu milik Tuhan, sementara cinta kita hanyalah cabangnya.
Jika satu cabang patah, pasti akan ada cabang lain yang tumbuh … dan mungkin, cabang yang patah itu akan bersemi kembali.

Semua itu hanya soal waktu, maka jangan pernah takut untuk (mengatakan) jatuh cinta!

0 komentar: